BERSABAR DAN BERSYUKUR DALAM COBAAN DAN UJIAN




Mengapa hidup ini terasa begitu berat ? 
Semoga artikel singkat ini bisa meringankan cobaan yang sedang dialami.
Banyak manusia yang selalu mengeluhkan nasibnya, seolah-olah dirinya yang paling malang hidupnya di dunia ini. Dia tidak menyadari bahwa masih banyak orang lain yang cobaannya jauh lebih dari yang dialaminya. Akibatnya dia melampiaskannya ke dalam hal-hal yang negatif dan menyalahkan nasibnya yang malang.  Penyikapan yang salah akan menimbulkan rasa putus asa  dan kufur terhadap nikmat yang banyak dimilikinya.
 Dalam hidup ini, kita harus menyadari bahwa tak ada manusia yang luput dari masalah. Allah menguji hamba-hamba-Nya dengan berbagai bentuk keadaan. Bencana, musibah, kesempitan, dan kesusahan, kehilangan; ini adalah sebagian bentuk ujian. Sebaliknya, ada pula cobaan berupa kesenangan, kelapangan, kekayaan, kesuksesan.
 Dengan adanya musibah, akan tampak siapa yang sabar dan siapa yang tidak sabar. Dengan adanya nikmat, akan tampak siapa yang bersyukur dan siapa yang tidak bersyukur. Inilah perkara yang semestinya kita perhatikan di dalam hidup ini. 
Allah ta’ala berfirman,
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Apakah manusia itu mengira dia dibiarkan begitu saja mengatakan ‘kami beriman’ lalu mereka tidak diberikan ujian?” (QS. al-’Ankabut: 2)

Ujian akan datang secara silih berganti. Seorang mukmin akan menghadapi ujian dengan iman kepada Allah dan ketundukan kepada-Nya. Semua itu adalah kebaikan yang ada hikmahnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عجبًا لأمرِ المؤمنِ إنَّ أمرَه كلَّه خيرٌ إنْ أصابَتْه سرَّاءُ شكَر وإنْ أصابَتْه ضرَّاءُ صبَر وكان خيرًا له وليس ذلك لأحدٍ إلَّا للمؤمنِ
Betapa mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Jika datang kepadanya kesenangan dia pun bersyukur. Maka hal itu baik baginya. Jika datang kepadanya kesusahan dia pun bersabar. Maka hal itu pun baik baginya. Dan tidaklah hal itu didapatkan kecuali oleh orang mukmin.” (HR. Muslim)

Demikian pula syukur. Seorang yang menyadari bahwa kenikmatan yang dia dapatkan semuanya adalah dari Allah, tentu akan memuji Allah atasnya, menyandarkan nikmat kepada-Nya, dan menggunakannya untuk taat kepada perintah-Nya. Dengan syukur inilah hidup akan semakin bertabur nikmat dan pahala. Sementara nikmat terbesar yang harus selalu diingat dan disyukuri oleh seorang hamba adalah nikmat hidayah kepada islam dan iman. Nikmat iman inilah yang membuat berbagai rintangan dan cobaan terasa ringan.

Sabar itu memang berat, namun perlu disadari bahwa ujian dari Allah itu tak akan melebihi kemampuan manusia. Kesabaran dan rasa syukur seorang mukmin di dunia akan membuahkan surga penuh kenikmatan yang luasnya seluas langit dan bumi.


Related Posts:

ANJING SETIA KEPADA MAJIKANNYA YANG SUDAH MENINGGAL


.


Aku kagum dengan kecintaan dan kesetiaan anjing ini kepada majikannya.
banyak sekali kujumpai kisah anjing yang setia membela majikannya dari gangguan. Kali ini kisah anjing yang setia menunggui majikannya yang sudah meninggal. Masya Allah, aku terharu.

Selama 6 tahun, anjing yang bernama Capitan telah tidur di kuburan pemilik setiap malam. Pemiliknya, Miguel Guzmán meninggal pada tahun 2006 dan Capitán menghilang tak lama setelah keluarga menghadiri Misa pemakaman. Mereka mencari di mana-mana dan mengeluarkan brosur untuk mencoba dan menemukan-nya. Tapi tidak ada yang melihatnya.

Seminggu kemudian, beberapa orang yang berada di pemakaman, suatu malam terlihat Capitán di kuburan dan mereka dihubungi penjaga taman di pemakaman. Keluarga yang dihubungi  segera datang untuk menjemputnya dan membawanya pulang. Tapi setiap awal malam ia akan menangis dan mulai panik minta keluar, Setelah keluar rumah, ia tidak pulang sampai pagi. Kemudian diketahui bahwa Capitán  berjalan 3 mil ke pemakaman setiap malam untuk menjaga kubur tuannya.

Sudah hampir 7 tahun sekarang. Pemakaman belum menutup pintu gerbang sampai ia tiba setiap jam 6 malam . Dia tidak tidur sepanjang malam, menjaga kubur sampai penjaga membuka gerbang taman pemakaman di pagi hari. foto dari Capitan di sini 


Related Posts:

KISAH TAUBAT PEMBUNUH 100 ORANG MASUK SURGA




Banyak yang datang bertanya kepadaku, sambil menceritakan berbagai dosa-dosa yang sudah dia perbuat. Apakah taubatnya dapat diterima oleh Allah ? Mereka ingin bertobat dengan sebenar-benarnya.

Setiap manusia pasti pernah bersalah, pernah melakukan dosa. Dan sebaik-baik orang yang pernah berbuat salah dan berdosa adalah yang bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan tulus dan ikhlas.
Di dalam sebuah riwayat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan:

كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ.

Setiap anak Adam banyak salahnya, dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang selalu bertaubat (kepada Allah). (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, dll.)

Namun, terkadang kita dapati segelintir orang yang putus asa dan enggan bertaubat. Bukannya ia tidak mau, tapi ia menduga bahwa pintu taubat Allah telah tertutup baginya, Allah tidak akan mengampuninya. Ia merasa sudah terlalu banyak dosa yang diperbuat, terlalu berat maksiat yang dikerjakan. Padahal Allah adalah Rabb Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Maha Menerima taubat setiap hamba-Nya. Janganlah pernah berputus asa dari rahmat Allah.

Oleh karena itu, jika kita berbuat salah atau bermaksiat kepada-Nya, marilah kita bersegera kembali dan bertaubat kepada-Nya. Jangan menunggu setelah dewasa atau berumur tua. Kuatir kematian akan segara menyusul kita. Cepatlah bertaubat sebelum ruh ini sampai di tenggorokan . Karena ketika nyawa sampai di tenggorokan, taubat seorang hamba tidak akan diterima. Ingat, ajal tidak menunggu tobatmu. Kematian akan datang kapan saja.
.
Mari kita simak sebuah kisah nyata di jaman bani Israel,  tentang taubatnya seorang pembunuh berdarah dingin yang telah menghabisi 99 nyawa manusia dan digenapinya jadi 100 nyawa. Meskipun demikian, Allah tetap mengampuni dosanya dan menerima taubatnya. Sesungguhnya rahmat allah begitu luas, Allah Maha Pengampun.

KISAH TAUBAT LAKI-LAKI PEMBUNUH 100 ORANG

Dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinan al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Allah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Dahulu sebelum kalian ada seorang (dari bani Israil) yang telah membunuh 99 jiwa. Kemudian ia bertanya siapa yang paling tahu tentang agama yang ada di dunia ini. Lalu ditunjukkan kepadanya seorang rahib (ahli ibadah). Ia pun mendatanginya dan menjelaskan, bahwa dirinya telah membunuh 99 jiwa, apakah ada kesempatan untuk taubat bagi dirinya? Rahib itu menjawab, “Tidak.” Akhirnya ia membunuh rahib itu sekalian, sehingga lengkaplah seratus jiwa yang telah melayang di tangannya.
Kemudian ia kembali bertanya tentang orang yang paling tahu agama yang ada di dunia ini. Lalu ia ditunjukkan kepada seorang yang alim (berilmu). Orang itu bercerita, bahwasanya ia telah menebas 100 jiwa, apakah masih ada kesempatan bertaubat baginya? Seorang alim itu menjawab, “Ya, ada, siapa yang menghalangi dirimu untuk bertaubat? Pergilah engkau ke kampung ini, karena sesungguhya di sana ada sekelompok manusia yang beribadah hanya kepada Allah semata, beribadahlah kepada Allah bersama mereka, dan janganlah engkau kembali ke kampungmu yang dulu, karena kampung itu adalah kampung yang buruk.
Lalu ia pun pergi merantau meninggalkan kampung halamannya. Tatkala sampai di tengah perjalanan, ternyata kematian datang menjemputnya. Kemudian malaikat rahmat dan malaikat azab berseteru tentang status orang ini.
Malaikat rahmat berkata: “Dia datang dalam keadaan bertaubat kepada Allah seraya menghadapkan hatinya kepada-Nya.” Malaikat azab berkata: “Sesungguhnya ia belum pernah mengerjakan kebaikan sama sekali.”
Kemudian datanglah malaikat yang berwujud manusia, lalu ia dijadikan sebagai hakim (pemutus perkara) di antara mereka berdua. Malaikat yang berwujud manusia itu berkata: “Ukurlah jarak antara dua kampung tersebut. Ke arah mana ia lebih dekat, maka berarti ia lebih berhak di masukkan ke sana.”
Lalu mereka mengukurnya dan mendapati orang itu lebih dekat kepada kampung tujuan. Akhirnya ia dibawa oleh malaikat rahmat. (muttafaq ‘alahi)
Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Maka ia lebih dekat sejengkal dengan kampung yang baik itu, dan ia pun digolongkan ke dalam penduduknya.
Di dalam riwayat yang lain pula disebutkan, “Kemudian Allah mewahyukan kepada bumi untuk menjauhkan jarak dari kampung halamannya dan mendekatkan kepada kampung tujuan.”
Lalu malaikat yang berupa manusia itu berkata: “Hitunglah jarak antara keduanya.” Ternyata mereka mendapati orang itu sejengkal lebih dekat ke kampung tujuannya. Akhirnya ia pun diampuni. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Related Posts:

VIDEO LUCU 4 BAYI TERTAWA MENGGEMASKAN

 
Siapapun yang melihat, pasti akan tersenyum melihat bayi yang lucu dan menggemaskan. Jika melihat bayi tertawa, kita juga akan ikut tertawa.




Anda suka bayi lucu ? Saya suka sekali dengan bayi, apalagi saat melihat mereka tertawa . Entah apa yang ada dalam pikiran bayi, sehingga mereka bisa tertawa. Tertawanya bayi adalah tertawa yang polos dan jujur. Tak dibuat-buat.

Related Posts: