Lama banget ga update di blog yang ga keurus ini. Hehehe...:D Kali ini saya ingin menulis cara mengendalikan marah dan emosi sesuai dengan ajaran Islam.
Allah Ta'ala berfirman: "Hai sekalian orang yang beriman, bersabarlah dan cukupkanlah kesabaran itu." (ali-Imran: 200)
Allah Ta'ala berfirman pula: "Sesungguhnya Kami akan memberikan cobaan sedikit kepadamu semua seperti ketakutan, ketaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, kemudian sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (al-Baqarah: 155)
Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya -karena amat banyaknya." (az-Zumar: 10)
Juga Allah Ta'ala berfirman: "Orang yang bersabar dan suka memaafkan, sesungguhnya hal yang demikian itu sesungguhnya termasuk pekerjaan yang dilakukan dengan hati yang teguh." (as-Syura: 43)
Allah Ta'ala berfirman pula: "Mintalah pertolongan dengan sabar dan mengerjakan shalat sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (al-Baqarah: 153)
Dari Abu Hurariah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bukanlah orang yang kuatitu dengan banyaknya berkelahi, sesungguhnya orang-orang yang kuat ialah orang yang dapat menguasai dirinya di waktu sedang marah-marah." (Muttafaq 'alaih)
Dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu, ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah!” Dia bertanya berulang-ulang dan tetap dijawab, “Jangan Marah!” (HR Bukhori)
Perintah Rasulullah untuk tidak marah mengandung dua penafsiran, yaitu:
1. Sebaiknya kita duduk, jika ketika marah kita sedang dalam keadaan berdiri.
2. Mengucapkan kata-kata yang baik.
3. Berwudhu.
Setiap kita pasti pernah mengalami hal yang menjengkelkan n membuat emosi dikarenakan suatu hal. Rasa marah dan emosi itu kadang membuat seseorang lepas kontrol n melakukan hal yang negatif, misalnya berdebat, bertengkar, memaki, mengumpat, berkata kasar bahkan untuk yang khilaf bisa melakukan tindakan yang berlebihan. Seseorang bisa bermusuhan, berkelahi, memukul atau membunuh dikarenakan emosi dan amarah yang tak terkendali. Hal tersebut malah merugikan dan membuat seseorang jatuh dalam perbuatan dosa. Saat sadar, seseorang biasanya sadar dan menyesali atas perbuatannya dan berharap seandainya dapat mengendalikan emosi dan amarahnya.
Bagaimana Cara Bersabar?
Ada yang mengatakan bahwa rasa sabar itu ada batasnya. seseorang bisa marah dan esmosi karena kesabaran yang sudah habis. Karena sabar ada batasnya, katanya. Benarkah pernyataan bahwa rasa sabar ada batasnya? Sebetulnya kalimat rasa sabar ada batasnya itu kurang tepat. Yang benar bahwa sabar itu ada tempatnya. mengapa sabar ada tempatnya? Allah dalam Al Quran telah memerintahkan muslim agar mohon pertolongan Allah dengan sabar dan sholat, dan akan mengaruniai pahala yang besar bagi orang yang sabar dan suka memaafkan.
Allah Ta'ala berfirman: "Hai sekalian orang yang beriman, bersabarlah dan cukupkanlah kesabaran itu." (ali-Imran: 200)
Allah Ta'ala berfirman pula: "Sesungguhnya Kami akan memberikan cobaan sedikit kepadamu semua seperti ketakutan, ketaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, kemudian sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (al-Baqarah: 155)
Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya -karena amat banyaknya." (az-Zumar: 10)
Juga Allah Ta'ala berfirman: "Orang yang bersabar dan suka memaafkan, sesungguhnya hal yang demikian itu sesungguhnya termasuk pekerjaan yang dilakukan dengan hati yang teguh." (as-Syura: 43)
Allah Ta'ala berfirman pula: "Mintalah pertolongan dengan sabar dan mengerjakan shalat sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (al-Baqarah: 153)
Ada rasa marah yang dibenarkan dalam Islam.
Dalam islam, kita dibolehkan marah dan tidak senang jika melihat suatu maksiat atau kemungkaran yang ada didepan mata kita. Untuk muslim dibolehkan marah jika ada orang yang menghina Allah n RasulNya, mengolok-olok ayat al Quran atau menghujat agama Islam. Itulah rasa marah yang dibenarkan oleh Islam. Karena marah melihat kemungkaran adalah bukti keimanan seseorang.
Rasulullah saw mengajarkan umatnya agar berakhlak mulia, tidak punya rasa iri, dengki atau hasad serta dapat mengendalikan emosi dan tidak marah. Orang yang hatinya diliputi rasa iri dengki akan mudah marah melihat kesuksesan orang lain. Kesal melihat orang bahagia n memiliki nasib lebih beruntung daripada dirinya. sifat dengki ini akan mudah menimbulkan rasa marah yang tak beralasan. Seseorang yang marah karena dengki, maka nafsunya akan dikuasai setan. Ingat dengan kisah Habil yang membunuh Qabil dikarenakan rasa marah akibat rasa dengki dan iri? Habil merasa emosi dan dikuasai nafsu setan sehingga dia membunuh saudaranya sendiri.
Rasulullah saw mengajarkan umatnya agar berakhlak mulia, tidak punya rasa iri, dengki atau hasad serta dapat mengendalikan emosi dan tidak marah. Orang yang hatinya diliputi rasa iri dengki akan mudah marah melihat kesuksesan orang lain. Kesal melihat orang bahagia n memiliki nasib lebih beruntung daripada dirinya. sifat dengki ini akan mudah menimbulkan rasa marah yang tak beralasan. Seseorang yang marah karena dengki, maka nafsunya akan dikuasai setan. Ingat dengan kisah Habil yang membunuh Qabil dikarenakan rasa marah akibat rasa dengki dan iri? Habil merasa emosi dan dikuasai nafsu setan sehingga dia membunuh saudaranya sendiri.
Mengatasi emosi atau mengendalikan diri
Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat. (HR. Ahmad)Dari Abu Hurariah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bukanlah orang yang kuatitu dengan banyaknya berkelahi, sesungguhnya orang-orang yang kuat ialah orang yang dapat menguasai dirinya di waktu sedang marah-marah." (Muttafaq 'alaih)
Jadi kita lebih baik berdiam diri jika ada rasa emosi di dalam dada yang akan menimbulkan rasa marah. Berikut ini adalah tips untuk mengendalikan emosi dan menghilangkan amarah dalam dada sesuai dengan ajaran islam:
Dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu, ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah!” Dia bertanya berulang-ulang dan tetap dijawab, “Jangan Marah!” (HR Bukhori)
Perintah Rasulullah untuk tidak marah mengandung dua penafsiran, yaitu:
Maksudnya menahan marah, yaitu ketika ada sesuatu yang membuat marah maka berusahalah untuk tidak melampiaskan kemarahannya. Menghindarkan diri dari sebab-sebab yang mendatangkan kemarahan.
Tips Ketika Menghadapi Kemarahan
Ada beberapa cara untuk terhindar dari melampiaskan kemarahan, di antaranya:1. Sebaiknya kita duduk, jika ketika marah kita sedang dalam keadaan berdiri.
2. Mengucapkan kata-kata yang baik.
3. Berwudhu.
Saat kita duduk, maka emosi kita akan lebih terkendali. Jika kita mengucapkan kata-kata yang baik, maka kita akan terhindar untuk tersulut emosi dan mengucap kata kotor. Jika kita Mengambil wudhu maka akan mendinginkan wajah dan kepala, membuat pikiran jadi lebih rasional dan hati akan lebih tenang.
Semoga tulisan tentang mengendalikan amarah dan emosi sesuai ajaran Islam ini bermanfaat. Aamiin.
0 Response to "Cara Mengendalikan Emosi dan Menghilangkan Marah sesuai Ajaran Islam"
Posting Komentar
Semoga artikel ini bermanfaat.
Terima kasih atas kunjungannya. silakan berkomentar.
semua komentar iklan n spam akan dihapus.