DILEMA MUALAF DAN UJIAN KEIMANAN





Mualaf berasal dari bahasa Arab yang berarti tunduk, menyerah, dan pasrah. Sedangkan, dalam pengertian Islam, mualaf digunakan untuk menunjuk seseorang yang baru masuk agama Islam. Tidak ada perbedaan mencolok dari dua pengertian tersebut.

Banyak calon mualaf yang berkeinginan masuk Islam namun masih menunda-nunda dengan berbagai pertimbangan. Pertimbangan yang paling utama adalah hambatan dari pihak keluarga. Banyak dari mereka yang mendapat penentangan dari pihak keluarga yang keras. tak jarang setelah keislaman mereka dinyatakan, mereka akan mndapat teror dan berbagai perlakuan yang tak menyenangkan. Distop biaya sekolah/kuliah, ijazah dan surat2 berharga dirampas, dipukuli, diusir, tak diakui anak, dan lain-lain. Ada yang dicerai oleh suaminya, ada juga yang istrinya minta cerai.

Itu baru dari pihak keluarga. belum lagi dari lingkungan dimana selama ini dia tinggal. Ada yang dipecat dari pekerjaannya, diboikot, difitnah, diteror, diancam dan lain sebagainya.

Namun itu semua adalah cobaan yang harus dilalui untuk menempa keimanan yang baru dimiliki. Hidayah itu mahal. tak semua orang mendapat karunia berupa nikmat iman dalam Islam. Saat hidayah itu turun, maka janganlah ditunda dan dilewatkan begitu saja. Segera cari informasi tentang Islam dari  orang yang paham untuk menguatkan keimanan. Juga untuk menepis semua keraguan yang ada akibat banyaknya fitnah keji terhadap islam.

Barang siapa yang tabah dan bersabar hingga lulus dari ujian keimanan, maka anugerah dari Allah sudah menanti. Allah menjanjikan surga seluas langit dan bumi bagi hambanya yang beriman dan bertakwa. 

Bagi calon mualaf dan mualaf yang membutuhkan konsultasi, silakan menghubungi :
 mualaf center indonesia

Related Posts:

0 Response to "DILEMA MUALAF DAN UJIAN KEIMANAN "

Posting Komentar

Semoga artikel ini bermanfaat.
Terima kasih atas kunjungannya. silakan berkomentar.
semua komentar iklan n spam akan dihapus.