ARNOUD VAN DOORN, PENGHUJAT ISLAM DARI BELANDA ITU KINI MUALAF



Politisi Belanda yang sebelumnya membantu memproduksi film yang menggambarkan Islam sebagai kejahatan dan ekstrem, melakukan ibadah haji setelah menjadi mualaf awal tahun 2013. Arnoud van Doorn mengatakan menyesal atas tindakannya kepada Islam. 
Dia mengaku, ingin menebus kesalahannya dengan memproduksi sebuah film yang menunjukkan Islam dalam cahaya yang positif. "Saya berharap air mata penyesalan saya akan menghapus semua dosa saya setelah pertobatan," ujarnya dikutip Huffingtonpost, edisi Selasa (22/10/2013).

Van Doorn sebelumnya menjadi anggota Partai Kebebasan di Belanda, yang dipimpin oleh Geert Wilders. Pada 2008, dia membantu pemasaran film pendek yang diproduksi Wilders dengan judul Fitna di mana Islam digambargan sebagai agama yang mempromosikan kekerasan dan terorisme.
Mereka juga menggambarkan Nabi Muhammad dengan bom di kepalanya. Film tersebut mendapatkan reaksi kemarahan di seluruh dunia. Van Doorn mengejutkan teman-temannya setelah secara publik mengaku telah masuk Islam Maret tahun ini.
"Saya mendengar banyak cerita negatif tentang Islam, tetapi saya bukan orang yang mengikuti opini orang lain tanpa melakukan penelitian sendiri," ujarnya.
Van Doorn mendirikan partai politik Muslim pertama di Eropa yang merepresentasikan umat Islam di benua tersebut.

Subhanallah, Allahu Akbar.

Related Posts:

PREDIKSI NEGARA JUARA PIALA DUNIA 2014



Penyerang tim nasional Belanda, Klaas-Jan Huntelaar, memprediksikan Brasil dan Argentina akan menjadi penantang utama gelar juara Piala Dunia 2014 di Brasil, 13 Juni-14 Juli mendatang.

''Brasil dan Argentina memiliki tim kuat yang terdiri dari pemain-pemain luar biasa,'' katanya sebagaimana dilansir fifa.com, Selasa (20/5).

Menurut Huntelaar, komposisi tim bukan hanya satu-satunya alasan kenapa kedua negara itu memiliki peluang besar menjadi jawara.

Alasan lainnya Brasil dan Argentina tidak perlu lagi melakukan adaptasi dengan iklim Amerika Selatan.

''Tim-tim lain, seperti yang dari Eropa misalnya, harus lebih dulu membiasakan diri dengan kondisi di sana dan itu boleh jadi akan mempengaruhi performa mereka," katanya.

Meski demikian, Huntelaar berharap ia bersama rekan-rekannya di timnas Belanda dapat memperlihatkan kemampuan terbaik dan menjaga rasa lapar akan kemenangan di setiap laga.

''Tentu saja skenario idealnya adalah kembali ke rumah sebagai juara, namun penting untuk tidak melihat terlalu jauh,'' katanya.

Belanda yang berada di Grup B akan berhadapan dengan juara bertahan sekaligus lawan yang mereka hadapi di final Piala Dunia 2010 lalu, Spanyol, serta dua tim yang berpotensi menciptakan kejutan di turnamen empat tahunan itu, Chile dan Australia.

Related Posts:

KISAH MUALAF TIONGHOA YANG MENDAPAT TEKANAN DARI KELUARGA


BERITA MUALAF CINA

mualaf tionghoa
Sebagai keturunan etnis Tionghoa (Cina), Annisa Muslimah (30 tahun), merasa semua yang dijalankannya sebagai seorang penganut Buddha lebih berupa doktrin dan tradisi. Perempuan asal Surabaya ini juga sempat diajak ke gereja oleh sepupunya. Kedua ajaran itu tidak membuat hatinya merasakan apa-apa soal ketuhanan.
Ketertarikan dengan Islam sudah dimulai sejak ibunya meninggal dunia saat Annisa berusia 7 tahun. Tinggal bersama pembantu rumah tangga, ia kerap memperhatikan pembantunya shalat. Ketertarikan itu terus berlanjut hingga SMA.
Ia lebih dekat dengan teman-teman Muslim dibandinkan teman-teman agama lain yang mendominasi masa sekolahnya. Suara adzan di televisi juga memberi ketenangan pada hatinya. Pada 2002, melalui percakapan internet, secara acak ia bertemu seorang teman yang mengenalkan Islam padanya.
Percakapan internet berlanjut menjadi diskusi seputar Islam via telepon. Sampai akhirnya Annisa menjadi mualaf bersyahadat melalui telepon. Meski awalnya sembunyi-sembunyi, Ayah Annisa merelakan keislaman putri tunggalnya itu meski tak semua sanak keluarga bisa menerima.
Tekanan dari orang-orang terdekat membuat Annisa kesulitan mempelajari Islam di Surabaya. Hingga akhirnya pada 2005 ia kabur ke Jakarta demi menyelamatkan keimanannya. Di Jakarta, ia mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh.
Hatinya yang kosong karena doktrin-doktrin agama yang sebelumnya dianut, kini ia telah terisi dengan kedamaian dalam mempelajari Islam. Meski keluarganya, selain ayah Annisa, belum dapat menerimanya, ia tetap berdoa suatu saat ada hidayah yang juga menyentuh keluarganya. Amin..
source : republika.co.id

Semoga dia selalu istiqomah.

Related Posts: